Senin, 02 Februari 2009

Cianjur Tea


MEMBANJIRNYA beras impor akhir-akhir ini ternyata tidak melunturkan pamor beras cianjur yang sedang merajai pasar. Banyak konsumen yang menguber beras tersebut di antara puluhan nama beras. Beras cianjur masih memiliki keunggulan yang tidak bisa disamai oleh beras dari daerah lain. Sebagai salah satu lumbung padi di Jawa Barat, cianjur identik dengan nama ''pandan wangi''. Trademark yang kondang sejak tahun 1973 ini membawa Cianjur semakin harum namanya di pasaran beras lokal, nasional, maupun internasional.

Padi pandan wangi termasuk varietas Javanica dengan ciri bulat, berbulu, dan tahan rontok. Usia tanamnya 150-160 hari dengan tinggi 150 sentimeter. Padi pandan wangi sebagian besar dihasilkan di Kecamatan Warungkondang dan sedikit di Kecamatan Cugenang dan Cibeber. Upaya pengembangan padi pandan wangi beberapa kali dilakukan di luar kecamatan tersebut. Hasilnya masih mengecewakan. Aroma wangi pandan tidak muncul dan rasanya tidak sebagus beras pandan wangi produksi Kecamatan Warung-kondang yang dikenal nasinya pulen, enak, dan wangi.

Tingginya harga beras pandan wangi menyebabkan beras istimewa ini hanya menjadi konsumsi masyarakat kelas menengah dan atas. Bayangkan, pertengahan Januari lalu harga beras ini mencapai Rp 4.500 per kilogram di penggilingan padi di Warungkondang. Sementara harga di pasar beras Rp 5.500 per kilogram. Itu pun belum tentu murni. Banyak konsumen yang langsung membeli beras di penggilingan padi di Warung-kondang. Pasalnya, pembeli dapat melihat ciri-ciri padi sebelum digiling untuk mendapatkan kemurnian beras pandan wangi. Bahkan, beberapa pemilik penggilingan padi menyatakan, bila beras pandan wangi sudah ke luar dari penggilingan tidak berani menjamin keasliannya. Maklum, jalur pemasaran beras melalui banyak tangan, mulai dari petani, penebas, penggiling, agen, pedagang, sampai konsumen. Melambungnya nama pandan wangi sebagai merek dagang beras cianjur mengakibatkan munculnya praktik pengoplosan beras pandan wangi dengan jenis lain.

Padi pandan wangi hanyalah sebagian kecil dari produksi padi cianjur. Wilayah Cianjur Tengah misalnya, khususnya di Kecamatan Kadupandak dan Pagelaran, juga menjadi salah satu pusat produksi padi. Tiga tahun terakhir produksi padi cianjur secara keseluruhan menurun. Hal ini menguatkan tekad Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur untuk mengangkat kembali nama harum Cianjur di pasar agrobisnis. Secara khusus Dinas Pertanian Kabupaten Cianjur menetapkan padi pandan wangi menjadi unggulan utama hasil pertanian di samping tanaman palawija, sayuran, buah, dan tanaman hias.

Sebagai daerah agraris, Kabupaten Cianjur berkeinginan menjadi salah satu pusat agrobisnis dan pariwisata di Jawa Barat. Dengan sumber daya manusia seadanya Cianjur mulai membuka pusat perdagangan pertanian. Kecamatan Cikalongkulon, misalnya, akan dijadikan pusat bisnis pisang, kemudian Pacet sebagai pusat bisnis hortikultura. Sementara di wilayah selatan akan dibangun pusat pengembangan ternak potong.

Pada tahun 2009 total nilai kegiatan ekonomi Rp 5,4 trilyun atau 11,6 persen lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Pertanian kembali membuktikan sebagai penggerak utama kegiatan ekonomi daerah dengan memberikan nilai Rp 2,6 trilyun. Bukan mustahil, kondisi ini akan berlangsung pada tahun-tahun berikutnya, mengingat seluruh potensi pertanian belum tergarap secara

maksimal.

Letak strategis sebagai lintasan Jakarta-Bogor-Sukabumi-Bandung membawa keberuntungan tersendiri bagi Cianjur. Tersedianya sarana dan prasarana transportasi dan perhubungan yang cukup memadai memberikan kemudahan dalam mendistribusikan dan mengembangkan akses pasar produk unggulan Kabupaten Cianjur.

Keuntungan lain, misalnya, pertumbuhan pembangunan wilayah Cianjur Utara begitu pesat. Di kawasan Puncak sampai ke pusat Kota Cianjur, semakin menjamur rumah mewah sebagai second home masyarakat luar Cianjur, hotel, dan restoran. Di setiap musim liburan dan akhir pekan masyarakat dari luar membanjiri Cianjur. Banyaknya pendatang selaku konsumen, memacu kreativitas penduduk untuk berdagang hasil pertanian dan kerajinan tangan semisal manisan, taoco, dan len-tera gentur. Tingginya gairah masyarakat di bidang perdagangan, memberikan nilai Rp 1879,8 milyar terhadap perekonomian daerah tahun 2009.

Pemerintah Kabupaten Cianjur berkeinginan mengangkat wilayah Cianjur Selatan, yang masih menyimpan kantung kemiskinan. Ketimpangan pembangunan antara wilayah utara, yang menguasai 70 persen perputaran perekonomian Cianjur, dan selatan mulai dirasakan oleh masyarakat Cianjur. Untuk itu, mulai tahun 2002 yang disebut pemkab sebagai tahun inisiasi, wilayah selatan dijadikan prioritas pembangunan. Perbaikan dan pelebaran jalan serta pembukaan sentra bisnis pertanian dan kelautan menjadi langkah awal pemkab untuk memajukan wilayah selatan.

Wilayah Cianjur Selatan memang tidak semujur utara. Namun, secara umum masih banyak potensi yang belum dieksploitasi. Dari segi pariwisata, potensi selatan tidak kalah menarik dengan wilayah utara. Kelebihan yang dimiliki adalah obyek pantai yang tidak mungkin dimiliki wilayah utara. Panjang pantai yang 75 kilometer masih belum tersentuh tangan terampil untuk didayagunakan secara bijaksana. Keindahan alam perbukitan dengan hamparan kebun teh juga mewarnai pemandangan di kanan dan kiri jalan berliku-liku menuju wilayah selatan, tepatnya di Kecamatan Sukanagara dan Pagelaran.

Kabupaten yang tahun 2009 pendapatan per kapitanya Rp 122,8 juta ini diuntungkan oleh potensi alam yang sangat bagus. Modal dasar ini baik untuk pengembangan pariwisata maupun agrobisnis. Namun, perwujudannya tidak mudah. Kualitas sumber daya manusianya harus dipersiapkan lebih serius, karena hampir 50 persen penduduk Kabupaten Cianjur hanya berpendidikan S-I.

Minggu, 01 Februari 2009

Bintang dari Timur


Prof. Abdus Salam ialah seorang tokoh Pakistan yang menerima Hadiah Nobel Fisika pada 1979 bersama dengan Sheldon Lee Glashow dan Steven Weinberg. Abdus Salam dilahirkan di Jhang, sebuah kota kecil di Pakistan, pada tahun 1926. Ayahnya ialah pegawai dalam Dinas Pendidikan dalam daerah pertanian. Kelurga Abdus Salam mempunyai tradisi pembelajaran dan alim. Salam adalah pengikut Jamaah Muslim Ahmadiyah dari Qadian, yang mempercayai kedatangan kedua dari Almasih, Nabi Isa yang kedua kalinya yang dijanjikan, Imam Mahdi, begitu juga sebagai Mujaddid di abad ke 14 H dalam Kalender Islam dalam wujud Mirza Ghulam Ahmad, sehingga aliran ini dianggap sebagai minoritas non-Muslim di Pakistan.

"Penciptaan fisika merupakan warisan bersama seluruh umat manusia. Timur dan Barat, Utara dan Selatan, semua mempunyai saham yang sama di dalamnya."

Kata-kata ini dinyatakan Abdus Salam, seorang peraih Nobel fisika di depan peserta Simposium Universitas PBB, Kuwait, tahun 1981. Ia menyampaikan hal ini untuk mengingatkan penduduk negara dunia ketiga yang merasa kalah bersaing di dunia ilmu pengetahuan, karena kekurangan kesempatan dan sumber daya. Fisikawan besar ini memang dikenal sangat peduli pada upaya memajukan sains terutama di negara-negara berkembang. Kepeduliannya ini sangat mungkin dilatarbelakangi pengalaman pahitnya menggeluti dunia sains di negerinya sendiri. Abdus Salam dilahirkan di Jhang, Pakistan, 29 Januari 1926. Meskipun orangtuanya bukanlah ilmuwan hebat, namun keluarganya memiliki tradisi pendidikan yang cukup kuat. Ayahnya adalah pegawai Departemen Pendidikan di daerah pertanian miskin. Pada usia 14 tahun, Salam sudah memperlihatkan bakat istimewanya di bidang sains. Ia memecahkan rekor nilai tertinggi untuk ujian matrikulasi di Universitas Punjab. Beasiswa demi beasiswa pun diraihnya. Setelah kuliah di Universitas Punjab, Salam meneruskan studinya ke St John's College, Inggris, dan meraih gelar BA sekaligus untuk matematika dan fisika pada tahun 1949.

Hanya setahun berselang, Salam memenangkan Smith's Prize di University of Cambrigde untuk kontribusi pra-doktornya di bidang fisika yang dinilai bermutu tinggi. Pada usia 26 tahun, ia menerima gelar PhD untuk fisika teori dari universitas yang sama. Tesisnya yang dipublikasikan tahun 1951 tentang elektrodinamika kuantum telah membuatnya terkenal dan memiliki reputasi internasional.

Meskipun telah mendapat tawaran mengajar dan riset dari almamaternya, Salam memilih pulang ke tanah airnya. Pemerintah Pakistan lalu mengangkat pemuda dari keluarga menengah ke bawah ini sebagai Profesor di Government College, Lahore. Ia juga diangkat sebagai Kepala Departemen Matematika Universitas Punjab. Namun, malangnya di negeri tercintanya itu, Salam justru tidak menemukan tradisi riset dan dukungan yang memadai, tidak ada jurnal juga kesempatan menghadiri konferensi ilmiah. Bahkan ia disarankan pimpinannya untuk melupakan riset-risetnya.

Setelah bertahan di Lahore selama tiga tahun, ia tersudut pada pilihan dilematis: fisika atau Pakistan. Akhirnya Salam memutuskan kembali ke Inggris. Tahun 1957 ia menjadi Professor di Imperial College, suatu universitas yang sangat terkenal di Inggris. Di sana prestasinya tidak terbendung lagi. Ratusan publikasi hasil riset dan buah pemikirannya senantiasa mengundang penghargaan serta kepercayaan menduduki jabatan tinggi di berbagai institusi. Di PBB, Salam dipercaya sebagai sekretaris jenderal bidang sains untuk konferensi penggunaan damai energi atom, Geneva (1955 dan 1958), serta pimpinan komisi penasihat bidang sains dan teknologi (1971-1972). Untuk negerinya, penerima gelar Doktor Sains Honoris Causa dari puluhan lembaga ilmiah di seluruh dunia ini mengabdikan diri di bidang pendidikan, energi atom, dan ruang angkasa. Dia juga ditunjuk menjadi penasihat presiden untuk bidang sains (1961-1974).

Pada tahun 1979, nama Abdus Salam tercatat dalam sejarah perkembangan ilmu fisika dunia. Ia bersama Steven Weinberg dan Sheldon Glashow dianugerahi Nobel Fisika untuk kontribusinya dalam menyatukan gaya elektromagnetik dan gaya nuklir lemah. Teori yang dinamakan elektrolemah (electroweak) menjadi suatu pijakan pengembangan teori penyatuan maha-agung (grand unification theory) yang berusaha menyatukan kedua gaya ini dengan gaya inti (gaya kuat). Sekarang teori yang dikembangkan Abdus Salam ini menjadi inti penting dalam pengembangan model standar (standard model) fisika partikel. Kesahihan teori Abdus Salam ini sudah diuji pada Superprotosynchrotron di CERN Geneva yang telah memimpin pada penemuan partikel W dan Z.

Reputasinya yang kian melambung ternyata tidak membuat Salam lalai untuk tetap berjuang mencari jalan agar orang-orang seperti dirinya yang berasal dari dunia ketiga tidak kehilangan peluang besar menjadi ilmuwan peringkat puncak. Bersama kolega-kolega Eropa dan Amerikanya, serta atas bantuan PBB khususnya Lembaga Energi Atom Internasional, pada tahun 1964, berdirilah ICTP (International Center for Theoritical Physics) di Trieste, Italia.

Pendirian lembaga yang kemudian secara reguler dikunjungi para ilmuwan dari 50-an negara berkembang ini menurut Herwing Schopper, presiden masyarakat Fisika Eropa, merupakan sumbangan sangat besar bagi komunitas fisikawan. Selama 30 tahun, ICTP telah dikunjungi oleh 60.000 ilmuwan dari 150 negara. Selain itu, juga mendirikan dan menjadi Presiden The Third World Academy of Sciences dan presiden pertama The Third World Network of Scientific Organization.

Siapa pun yang menyimak upayanya yang tak kenal lelah dalam riset fisika dan pengembangan tradisi ilmiah di negara berkembang rasanya setuju dengan apa yang pernah ditulis majalah sains internasional, New Scientist, edisi 26 Agustus 1976, "Dunia merugi karena Abdus Salam hanya dapat hidup sekali."

Belajar Sejarah Dari Ahmadiyah


Ahmadiyah bukanlah hal baru dalam sejarah Indonesia. Hampir seabad lalu gerakan itu sudah masuk ke tanah air dan selama berpuluh tahun tidak mengalami masalah dengan kelompok lain. Mengapa sekarang dalam situasi ekonomi-politik yang kian panas menjelang Pemilu 2009 persoalan itu kembali diungkit? Ada baiknya kita menengok ke belakang, melihat proses masuknya Ahmadiyah ke Nusantara ini. Artikel ini terutama berdasar tulisan Herman L. Beck dalam Bijdragen tot de Taal, Land en Volkenkunde (2005: 210-246).
Ini bermula dengan kedatangan Mirza Wali Ahmad Baig dan Maulana Ahmad ke Jogjakarta pada Maret 1924 menghadiri Kongres Ke-13 Muhammadiyah. Mereka dipersilakan berbicara dalam kesempatan tersebut. Pandangan mereka terhadap Jesus, yang dalam Islam disebut Nabi Isa, menarik perhatian hadirin.
Bagi penganut Ahmadiyah, Jesus setelah disalib tidak meninggal, tiga hari kemudian sadar dan bertemu dengan murid-muridnya. Dia kemudian pergi ke Srinagar, Kashmir, dan mengembangkan ajarannya di sana hingga meninggal pada usia 120 tahun.
Karena Jesus itu hanya manusia biasa, messias atau Al Masih yang disebutnya akan datang ke bumi tak lain dari Mirza Ghulam Ahmad. Oleh Ahmadiyah aliran Lahore, dia dianggap mujadid (pembaru). Sedangkan aliran Qadiyan memosisikan dia sebagai nabi.
Ahmadiyah juga memiliki pandangan yang khas tentang jihad. Bagi mereka, jihad bersenjata memerangi musuh (orang kafir) tidaklah wajib kecuali untuk mempertahankan diri. Kelompok itu sebetulnya juga tidak tergolong ekstrem karena bersikap loyal kepada pemerintah yang berkuasa.
Tahun 1928, tokoh Muhammadiyah Raden Ngabehi HM. Djojosoegito, saudara sepupu dari Hasyim Asy’ari -kakek Abdurrahman Wahid (Gus Dur)- dan Wahab Chasballah, mendirikan Ahmadiyah Indonesia. Hasyim Asy’ari dan Wahab Chasballah yang juga bersaudara sepupu adalah pendiri NU (Nahdlatul Ulama) tahun 1926.
Tahun 1930, pemerintah Hindia Belanda mengakui Ahmadiyah. Selain ketua Djojosoegito, terdapat nama Erfan Dahlan sebagai pengurus. Erfan Dahlan adalah putra H Achmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah) yang belajar tentang Ahmadiyah di Lahore dan kemudian mengembangkan aliran tersebut di Thailand.
Selain Erfan Dahlan, ada beberapa pemuda lain yang juga belajar tentang Ahmadiyah di Lahore. Yang satu setelah kembali ke Indonesia bergabung dengan PKI (Partai Komunis Indonesia). Yang lain, Maksum, keluar dari Muhammadiyah, bergabung dengan Persatuan Islam (Persis) yang dipimpin A. Hassan di Bandung.

Polemik Panjang
Seperti kita ketahui, polemik panjang mengenai ajaran Islam juga terjadi antara A. Hassan dan Soekarno. Maksum beberapa puluh tahun kemudian ikut gerakan DI/TII yang dipimpin Kahar Muzakar di Sulawesi Selatan.
Djojosoegito kemudian memindahkan kegiatannya ke Purwokerto dan di kota ini didirikan masjid pertama Ahmadiyah di Indonesia. Hubungan antara Ahmadiyah dan SI (Sarekat Islam) pada mulanya cukup erat.
Pemimpin SI, HOS Tjokroaminoto, menerbitkan tafsir Alquran pada 1930. Kata pengantar diberikan pimpinan Ahmadiyah di Lahore, India. Ketika ketepatan terjemahan kitab suci itu banyak dikritik, terutama dari kalangan Muhammadiyah, dukungan diberikan pimpinan Ahmadiyah.
Namun, hubungan Ahmadiyah dengan SI kemudian menjadi renggang karena sikap politik SI yang radikal terhadap penjajah Belanda. Sedangkan Ahmadiyah tetap loyal kepada pemerintah. HOS Tjokroaminoto yang menjadi mertua Soekarno, menurut KH Abdurrahman Wahid, sebetulnya juga saudara sepupu dari Hasyim Asy’ari dan Wahab Chasballah.
Kalau benar demikian, sebenarnya tokoh-tokoh NU, Muhammadiyah, SI, dan Ahmadiyah tersebut berasal dari rumpun keluarga yang sama. Kalau terjadi selisih paham sesama mereka, itu menjadi pertengkaran intern keluarga yang tidak akan menjadi konflik berdarah.
Pada 1925, Haji Rasul, ulama terkenal dari Sumatera Barat, ayahanda HAMKA, mengunjungi putrinya, Fatimah, yang menikah dengan A.R. Sutan Mansyur, pimpinan Muhammadiyah di Pekalongan. Dari Pekalongan, dia singgah di Jogja dan Solo serta bertemu dengan tokoh-tokoh Muhammadiyah dan Ahmadiyah. Terjadilah perdebatan seru. Haji Rasul mengatakan bahwa keyakinan Ahmadiyah itu menyimpang dari ajaran Islam.
Dalam kongres Muhammadiyah di Solo pada 1929, hubungan antara organisasi itu dan Ahmadiyah menjadi putus. Majelis Tarjih Muhammadiyah menyatakan bahwa barang siapa yang memercayai adanya nabi setelah Muhammad dianggap kafir, walaupun tidak eksplisit menyebut Ahmadiyah. Sebelumnya sudah ada larangan bagi warga Muhammadiyah untuk mendengarkan ceramah tentang ajaran Ahmadiyah.
Setelah 1929, Muhammadiyah sangat jarang mengeluarkan pernyataan yang memojokkan Ahmadiyah aliran Lahore. Ketika Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa pada 1984, Muhammadiyah mendukung dan menganggap bahwa itu terutama menyangkut Ahmadiyah aliran Qadiyan.

Tak Berbahaya
Mengapa Muhammadiyah masih bersikap toleran terhadap Ahmadiyah aliran Lahore? Menurut Herman Beck, itu terjadi karena organisasi tersebut dianggap tidak berbahaya serta bukan kompetitor dalam bidang dakwah, sosial, dan pendidikan. Itulah sebabnya, selama puluhan tahun, Ahmadiyah tetap hidup berdampingan secara damai dengan Muhammadiyah dan organisasi Islam yang lain.
Menjadi pertanyaan saat bangsa Indonesia mengalami kesulitan ekonomi yang berkepanjangan, kesejahteraan rakyat tak kunjung terwujud, masyarakat didera kemiskinan, mengapa persoalan Ahmadiyah yang muncul ke permukaan? Untuk apa dan siapa yang menggerakkan semua ini?
Kalau diperhatikan, sejarah lahirnya organisasi-organisasi muslim di tanah air terlihat bahwa pendiri dan pengurus awal berbagai organisasi Islam itu sesungguhnya bersaudara. Oleh karena itu, sebaiknya masalah Ahmadiyah ini diselesaikan secara persaudaraan pula. Asvi Marwan Adam

Sosialisme ilmiah menurut Marx :
Karl Marx pelopor utama gagasan “sosialisme ilmiah” dilahirkan tahun 1818 di kota Trier, Jerman, Ayahnya ahli hukum dan diumur tujuh belas tahun Karl masuk Universitas Bonn juga belajar hukum. Belakangan dia pindah ke Universitas Berlin dan kemudian dapat gelar Doktor dalam ilmu Filsafat dari Universitas Jena.
Marx menolak pendasaran sosialisme pada pertimbangan_pertimbangan moral. Sosialisme tidak akan datang karena dinilai baik atau karena kapitalisme dinilai jahat, melainkan karena syarat-syarat obyektif penghapusan hak milik pribadi atau alat-alat produksi terpenuhi.
Dan kapitalisme itu sendiri adalah sistem dimana alat-alat produksi dikuasai oleh minoritas, kaum buruh dieksploitir, dan proses akumulasi kapital didorong oleh persaingan antara perusahaan-perusahaan.
Ada juga kapitalisme negara (seperti halnya di negara Uni Soviet) dimana negara sendiri kapitalisme negara bertindak seperti perusahaan besar, dan persaingan bisa mengambil bentuk non-pasar seperti persaingan militer (seperti dalam Perang Dingin).
Sosialisme adalah sebuah masyarakat dimana kaum pekerja sendiri yang menguasai alat-alat produksi dan merencanakan ekonomi secara demokratik dan semua ini secara internasional.
Bilamana menilik di dalam sejarahnya, sosialisme muncul ketika feodalisme tersingkir, dan masyarakat merdeka kapitalis muncul di dunia, maka muncullah suatu sistem untuk penindasan dan eksploitasi terhadap golongan pekerja.
Disinilah berbagai doktrin sosialis muncul sebagai refleksi dari protes terhadap penindasan ini. Dan sosialisme pada awalnya, bagaimanapun merupakan sosialisme utopis. Ia mengkritik masyarakat kapitalis, mengutuknya, memimpikan keruntuhan kapitalisme. Ia mempunyai gagasan akan adanya pemerintahan yang lebih baik. Ia berusaha membuktikan kepada orang-orang bahwa eksploitasi itu tak bermoral. (red, akan tetapi disini perspektif sosialisme Marx menolak pada pertimbangan-pertimbangan moral).
Namun sosialisme utopis tidak memberikan solusi nyata. Ia tak dapat menjelaskan sifat sebenarnya dari perbudakan di bawah sisitem kapitalisme. Ia tak mampu mengungkapkan hukum-hukum perkembangan kapitalis atau memperlihatkan kekuatan sosial apa yang mampu membentuk suatu masyarakat yang baru.
Berbagai revolusi terjadi di eropa, khusunya di Perancis, mengingiringi kejatuhan feodalisme, penghambahan, yang semakin lama semakin jelas mengungkapkan perjuangan kelas-kelas sebagai basis dan kekuatan pendorong dari semua perkembangan.
Setiap kemenangan politis atas feodalisme merupakan hasil dari perlawanan serentak dan tiba-tiba. Setipa negeri kapitalis berkembang di atas basis yang kurang lebih demokratis, diakibatkan adanya perjuangan hidup-mati di antara kelas-kelas yang ada dalam masyarakat kapitalistik. Inilah kemudian oleh Marx dibuat menjadi doktrin dari Perjuangan Kelas.
Dan filosofi materialisme yang dipaparkan Marx menunjukkan jalan bagi proletariat untuk bebas dari perbudakan spiritual yang membelenggu setiap kelas yang tertindas hingga kini.
Apa yang dipaparkan Marx bahwasanya materialisme adalah teori yang timbul secara wajar didalam sebuah kelas buruh yang harus memperjuangkan pembebasan. Tetapi jelas kita tidak boleh mengidentifikasikan materialisme historis hanya dengan materialisme saja.
Materialisme sudah muncul 2000 tahun sebelum lahirnya Marx, dan di abad ke-18 materialisme malah menjadi pendirian kelas borjuis. Apa yang membedakan materialisme Marxis dari materialisme borjuis? Menurut Marx (dalam Tesis Tentang Feuerbach) Kekurangan utama dari semua materialisme yang ada sampai sekarang -- termasuk materialisme Feuerbach -- ialah bahwa hal ihwal, kenyataan, kepancainderaan, digambarkan hanya dalam bentuk benda atau renungan, tetapi tidak sebagai aktivitas pancaindra manusia, praktek, tidak secara subyektif.
Artinya, materialisme borjuis melihat manusia sebagai makhluk pasif, sebagai hasil atau efek dari kondisi materiil “ sebagai obyek. Ini memang mencerminkan keadaan sehari-hari manusia dalam masyarakat kapitalis: si buruh yang dikuasai oleh mesin di pabrik, kerja sebagai "faktor produksi" yang tidak dibedakan dari faktor lain seperti tanah atau mesin, dsb.
Namun materialisme mekanis ini tidak mampu menjadi 100% konsisten; orang tidak bisa hidup menurut filsafat yang 100% fatalistis. Maka materialisme itu selalu menyembunyikan pasal kekecualian yang memperbolehkan idealisme masuk melalui pintu belakang, sebagai "pengetahuan", "ilmu" atau terkadang "kehendak" para elit.
Ajaran materialis bahwa manusia itu adalah hasil dari keadaan dan didikan, dan bahwa, oleh karenanya, manusia yang berubah adalah hasil keadaan-keadaan lain, dan didikan yang berubah, melupakan bahwa manusialah yang mengubah keadaan dan bahwa pendidik itu sendiri memerlukan pendidikan.
Karena itu, ajaran ini menurut keharusan sampai membagi masyarakat menjadi dua bagian, yang satu diantaranya lebih unggul daripada masyarakat. Marx mengatasi kontradiksi ini melalui konsep praktek. "Terjadinya secara bersamaan perubahan keadaan dengan perubahan aktivitas manusia bisa dibayangkan dan dimengerti secara rasional hanya sebagai praktek yang merevolusionerkan."
Model untuk konsep ini adalah kerja manusia; kerja yang mengubah lingkungan alam dan juga menciptakan manusia sendiri. Menurut Marx, pengertian Hegel atas aspek ini merupakan keberhasilannya yang utama. Namun Hegel hanya mengerti kerja tersebut sebagai "kerja mental yang abstrak".
Marx dapat berpikir lebih lanjut, sampai berhasil menjungkirbalikkan gagasan Hegel ini; dia berhasil mengidentifikasi kerja manusia yang konkrit dan praktis sebagai dasar perkembangan sejarah. Ini dimungkinkan, karena Marx sempat menyaksikan kerjaan dan perjuangan kelas buruh “ suatu golongan sosial yang mampu untuk mentransformasikan dan menguasai sistem sosial.
Konsep tentang peranan kerja, produksi dan kelas buruh ini yang menjadi titik tolak teori historis Marxisme. Mulai dari titik tolak itu Marx mengembangkan konsep-konsep seperti "kekuatan produksi", "hubungan produksi" dan "mode produksi" yang bermuara dalam teori revolusi sosial.
Di dalam masyarakat, manusia memasuki hubungan-hubungan produksi yang mencerminkan tahap-tahap tertentu dalam perkambangan kekuataan produksi. Hubungan-hubugan tersebut merupakan struktur ekonomi masyarakat, dan di atas dasar itu timbul sebuah superstruktur legal dan politik, dan kesadaran sosial tertentu. "Pada tahap-tahap tertentu, kekuataan produksi materiil masyarakat bentrok dengan hubungan produksi yang ada.
Hubungan itu berubah dari bentuk perkembangan kekuataan produksi menjadi belenggu-belenggu untuk perkembangannya. Kemudian mulailah era revolusi sosial." Di sini kita harus menerangkan satu masalah. Materialisme historis sering mengalami distorsi mekanis, dimana dialektika antara kekuatan dengan hubungan produksi ditafsirkan sebagai antagonisme antara alat-alat teknis dan sistem kepemilikan swasta. Kedua unsur itu dimengerti seperti sesuatu yang independen dari manusia “ sebuah determinisme teknologis. Maka kedua konsep Marxis tadi direduksi artiannya.
Namun buat Marx sendiri kekuataan produksi bukan hanya alat-alat seperti palu atau mesin,melainkan semua kapasitas produktif kelas buruh: "¦kekuatan produktif yang terbesar ialah kelas revolusioner sendiri." Di lain pihak, kepemilikan swasta hanya merupakan "ucapan legal dari hubungan produksi". Maka kontradiksi antara kekuataan dengan hubungan produksi bukan sesuatu yang terpisah dariperjuangan kelas, melainkan perjuangan tersebut muncul dari, dan berlangsung atas dasar kekuataan dan hubungan tersebut.
Dengan menelusuri perkembangan materialisme secara teoretis kita telah membuktikan bahwa materialisme historis tidak lain adalah sejarah yang dilihat dari sudut pandang proletariat. Analisis asul-usul historis menuju ke kesimpulan yang sama.
Pernyataan pertama tentang materialisme historis terdapat dalam buku Ideologi Jerman yang terbit pada tahun 1845. Sebelum itu terbit dua buku lain yang penting, yakni naskah-naskah Ekonomi dan Filosofis dan Pengantar Kritik Terhadap Filsafat Hukum Hegel yang terbit pada tahun 1844. Naskah-Naskah tidak mulai dengan rumusan tentang "filsafat" atau "alienasi" melainkan dengan perjuangan kelas.
Kalimat pertama menyatakan bahwa "Tingkat upah ditentukan oleh perjuangan pahit antara sikap kapitalis dan si buruh." Analisis ekonomi yang dimuat dalam buku tersebut masih kurang matang; tetapi analisis itu secara terang-terangan dijelaskan dari sudut pandang kaum buruh yang menjadi "barang dagangan" dalam masyarakat kapitalis.
Kesengsaraan kaum buruh semakin meningkat dengan naiknya produktivitas kerja, sedangkan masyarakat semakin terbagi dua -- antara kelas pemilik modal dan kelas buruh yang tidak memiliki apa-apa.
Untuk menjelaskan keadaan itu Marx menganalisis kerja kaum buruh. Kaum buruh menghasilkan kekayaan buat kaum pemilik modal sekaligus memproduksi kesengsaraan diri sendiri karena kerja mereka teralienasi (terasing).
Maka Marx melihat peranan kerja yang mendua: kerja produktif sebagai cara untuk menciptakan masyarakat, dan kerja teralienasi sebagai cara kaum buruh menciptakan sistem serta kelas dominan yang menindas dan menghisap mereka sendiri. Dalam kontradiksi ini Marx juga melihat harapan akan masa depan: dengan menghapuskan kerja teralienasi itu, pembebasan manusia dapat tercapai.
Jadi dalam Naskah-Naskah tahun 1884 Marx sudah mengantisipasi titik tolak dan juga kesimpulan-kesimpulan pokok materialisme historis. Namun jika kita mundur satu langkah dan menyimak Pengantar ke Kritik Terhadap Filsafat Hukum Hegel (awal 1844) kita sudah mendapati apa yang akan timbul lagi kelak sebagai hasil materialisme historis, yaitu peranan revolusioner proletariat. "Tatkala proletariat menyatakan pembubaran tatanan masyarakat yang ada, mereka hanya membuka rahasia eksistensi mereka sendiri, karena proletariat ialah pembubaran tatanan tersebut."
Seperti sudah dicatat di atas, pengakuan Marx atas peranan itu justru berasal dari pengamalannya diantara kalangan buruh revolusioner di Paris. Maka baik secara teoretis maupun historis, rumusan-rumusan Marx tentang sejarah dan masyarakat bisa dilacak kembali ke asal materiilnya, yaitu perjuangan proletarian.
Analisis Marxis tentang kapitalisme (yang biasanya disebut "ekonomi Marxis" walau sebenarnya merupakan "kritik terhadap ekonomi politik") dimaksudkan untuk menyediakan dasar ilmiah yang kuat untuk gerakan buruh dengan menjelaskan hukum pergerakan mode produksi kapitalis.
Sudah jelas, bahwa semua analisis ini dijalankan dari sudut pandang kelas buruh revolusioner, dengan t esis pokok sebagai berikut: analisis eksploitasi, bukti bahwa seluruh tatanan sosial berdasarkan eksploitasi itu, serta ramalan bahwa sistem kapitalisme harus ambruk persisnya karena dasar eksploitatifnya tersebut.
Meskipun begitu, aspek Marxisme ini begitu sering diajukan sebagai sesuatu yang "obyektif" sehingga beberapa catatan diperlukan tentang asal-usal dan logika kritik Marx terhadap ekonomi politik itu. Kritik Marx tentu saja merupakan penerapan materialisme historis pada mode produksi kapitalis, dan seperti materialisme historis sendiri, kritik tersebut berakar dalam analisis kerja “ lebih tepatnya kerja teralienasi.
Nota bene, ini bukan teori tentang perasaan subyektif kaum buruh terhadap kerja, atau tentang kesadaran umat manusia pada umumnya ¸ melainkan sebuah teori yang persisnya membahas kerja yang teralienasi “ dengan kata lain, kerja yang harus dijual pada orang lain. (Kata "alienate" juga berarti menjual sesuatu pada orang lain yang "asing".)
Kerja teralienasi ialah kerja yang diupah (wage labour) “ dia bukan hanya kondisi dalam otak orang tetapi juga merupakan fakta ekonomi yang konkrit. Namun fakta ini hanya dapat dilihat atau dirasakan dari sudut pandang kelas buruh. Marx adalah seorang "filsuf" dan" ekonom" yang pertama dalam sejarah yang meneliti proses kerja dari sudut. pandang kaum buruh.
Betapa pentingnya teori alienasi bagi analisis Marxis terhadap kapitalisme dapat dilihat dari dua aksioma Marx. Yang pertama, bahwa: "walau kepemilikan swasta tampaknya dasar dan sebab dari kerja terasing, sebenarnya ialah akibatnya". Yang kedua: kapitalisme mempunyai sifat dasar, bahwa tenaga kerja menjadi barang dagangan.
Sepanjang jalan ini, kritik generis yang dikembangkan Marx semasa masih muda tentang kapitalisme secara umum, telah ditransformasikan dengan upaya yang telaten sehingga menjadi alat analistis tajam yang sangat efektif untuk menelusuri semua seluk-beluk perekonomian kapitalis.
Namun konsep awal tentang kerja teralienasi itu tidak dilupakan apalagi dipungkiri, melainkan tetap menjadi jantung dari analisis Marx. Dalam Das Kapital Marx berkali-kali mengungkit masalah

Secara Umum Pengertian Sosialisme
Dalam kehidupan sehari-hari sosialisme digunakan dalam banyak arti. Istilah sosialisme selain digunakan untuk menunjukkan system ekonomi, juga digunakan untuk menunjukkan aliran filsafat ideologi, cita-cita, ajaran-ajaran atau gerakan. Sosialisme sebagai gerakan ekonomi muncul sebagai perlawanan terhadap ketidak adilan yang timbul dari sistem kapitalisme.
John Stuart Mill (1806-1873), menyebutkan sebutan sosialisme menunjukkan kegiatan untuk menolong orang-orang yang tidak beruntung dan tertindas dengan sedikit tergantung dari bantuan pemerintah.
Sosialisme juga diartikan sebagai bentuk perekonomian di mana pemerintah paling kurang bertindak sebagai pihak dipercayai oleh seluruh warga masyarakat, dan menasionalisasikan industri-industri besar lain yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Dalam bentuk yang paling lengkap sosialisme Negara, dan menghilangkan milik swasta (Blinton : 1981).
Dalam masyarakat sosialis hal yang menonjol adalah kolektivisme atau rasa kebersamaan. Untuk mewujudkan rasa kebersamaan ini, alokasi produksi dan cara pendistribusian semua sumber-sumber ekonomi diatur oleh negara.
Secara Umum Pengertian Kapitalisme
Faham Kapitalisme berasal dari Inggris abab 18, kemudian menyebar ke Eropa Barat dan Amerika Utara. Sebagai akibat dari perlawanan terhadap ajaran Gereja, tumbuh aliran pemikiran Liberalisme di negara-negara Eropa Barat. Aliran ini kemudian merambah kesegala bidang termasuk bidang ekonomi.
Dasar filosofis pemikiran ekonomi Kapitalis bersumber dari tulisan Adam Smith dalam bukunya An Inquri into the Nature and Cause of the wealth of Nation yang ditulis pada tahun 1776. Isi buku tersebut sarat dengan pemikiran-pemikiran tingkah laku ekonomi masyarakat. Dari dasar filosofi tersebut kemudian menjadi sistem ekonomi, dan pada kahirnya kemudian mengakar menjadi ideologi yang mencerminkan suatu gaya hidup (way of life).
Mith berpendapat manusia melakukan kegiatan ekonomi adalah dasar dorongan kepentingan pribadi, yang bertindak sebagai tenaga pendorong yang membimbing manusia mengerjakan apa saja asal masyarakat sedia membayar “Bukan berkat kemurahan tukang daging, tukang pembuat Bir atau tukang pembuat Roti kita dapat makan siang”. Kata Smith “akan tetapi karena memperhatikan kepentingan pribadi mereka. Kita berbicara bukan kepada rasa kemanusian mereka, melainkan kepada cinta mereka kepada diri mereka sendiri, dan janganlah sekali-sekali berbicara tentang keperluan-keperluan kita, melainkan tentang keuntungan-keuntungan mereka”. (Robert L Heibroner, 1986. UI Press).
Motif kepentingan individu didorong oleh filsafat liberlisme kemudian melainkan system ekonomi pasar bebas, pada akhirnya melahirkan ekonomi kapitalis.
Milton H. Spencer (1977), menulis dalam bukunya Contemporary Ecomics: “Kapitalisme merupakan sebuah system oraganisasi ekonomi yang dicirikan oleh hak milik privat (individu) atas alat-alat produksi dan distribusi (tanah, pabrik-pabrik, jalan kereta api, dan sebagainya) dan pemanfatannya untuk mencapai laba dalam kondisi-kondisi yang sangat kompetitif.”
Para individu memperoleh peransang agar aktiva mereka diamnfaatkan seproduktif mungkin. Hal tersebut sangat mempengaruhi distribusi kekayaan serta pendapatan karena individu-individu diperkenankan untuk menghimpun aktiva dan memberikannya kepada para ahli waris secara mutlak apabila mereka meninggal.
Ia memungkinkan laju pertukaran yang tinggi oleh karena orang memiliki hak pemilikan atas barang-barang sebelum hak tersebut dapat dialihkan kepada pihak lain.
Dengan demikian kapitalisme sangat erat hubungannya dengan pengejaran kepentingan individu. Bagi Smith bila setiap individu diperbolehkan mengejar kepentingannya sendiri tanpa adanya campur tangan pihak pemerintah, maka ia seakanj-akan dibimbing oleh tangan yang tak nampak (the imvisible hand) untuk mencapai yang terbaik pada masyarakat.
Kebebasan ekonomi tersebut juga diilhami oleh pendapat Legendre yang ditanya oleh Menteri Keuangan Perancis pada masa pemerintahan Louis XII/ pada akhir abab 17, yakni Jean bapiste Colbert. Bagaimana kiranya pemerintah dapat membantu dunia usaha, Legendre menjawab : “Laisse nouis faire” (jangan menggangu kita, (leave us alone), kata ini dikenal kemudian sebagai laissez faire. Dewasa ini prinsip laissez faire diartikan sebagai tiadanya intervensi ekonomi dan kebebasan ekonomi.
Dengan kata lain dalam system kapitali berlaku, “ Free Fight Liberalism” (system persaingan bebas). Siapa yang memilijki dan mampu menggunakan kekuatan modal (capital) secara efektif dan efesien akan dapat memenangkan pertarungan bisnis. Faham yang menggunakan kekuatan modal sebagai syarat memenangkan pertarungan ekonomi disebut Kapitalisme.
b. Komunisme Menurut Marx :
Bahwasanya menurut Marx ciri_ciri inti dari masyarakat komunis tersebut adalah :
- Penghapusan hak milik pribadi atas alat-alat produksi
- Penghapusan adanya kelas-kelas social
- Penghapusan pembagian kerja

Menurut Marx komunisme menitik beratkan ada empat :
Pertama, Sekelumit kecil orang kaya hidup dalam kemewahan yang berlimpah, sedangkan kaum pekerja yang teramat banyak jumlahnya hidup bergelimang papa sengsara. Kedua, cara untuk merombak ketidakadilan ini dengan jalan melaksanakan sisitem sosialis yaitu system dimana alat produksi dikuasai Negara dan bukannya oleh pribadi swasta. Ketiga, pada umumnya salah satunya jalan paling praktis untuk melaksanakan sistem sosialis ini adalah lewat revolusi kekerasan.Keempat, untuk menjaga kelanggengan sisitem sosialis harus diatur oleh kediktatoran partai Komunis dalam jangka waktu yang memadai.
Tiga dari ide pertama sudah dicetuskan dengan jelas sebelum Marx, sedangkan ide keempat berasal dari gagasan Marx mengenai “diktatur proletariat”. Sementara itu, masa kediktatoran Soviet sekarang lebih merupakan hasil dari langkah-langkah Lenin dan Stalin dari pada gagasan Marx.
Hal ini tampaknya menimbulkan anggapan bahwa pengaruh Marx dalam komunisme lebih kecil dari kenyataan sebenarnya, dan penghargaan orang terhadap tulisan-tulisannya lebih menyerupai sekedar etalasi untuk membenarkan sifat “keilmihan” daripada ide dan politik yang sudah terlaksana dan diterima.
Sementara boleh jadi ada benarnya juga anggapan itu, namun tampaknya kelewat berlebihan. Lenin misalnya, tidak sekedar menggap dirinya mengikuti ajaran-ajaran Marx, tapi dia betul-betul membacanya, menghayatinya, dan menerimanya. Dia yakin betul yang dilimpahkannya persis diatas rel yang dibentangkan Marx. Begitu juga terjadi pada diri Mao Tse Tung dan pemuka-pemuka Komunis lain. Memang benar, ide-ide Marx mungkin sudah disalah artikan dan ditafsirkan lain.
Mungkin bisa diperdebatkan bahwa Lenin, politikus praktis yang sesungguhnya mendirikan Negara Komunis, memegang saham besar dalam hal membangun Komunisme sebagai suatu ideologi yang begitu besar pengaruhnya di dunia.
Pendapat ini masuk akal Lenin benar-benar seorang tokoh penting. Tapi tulisan-tulisan Marx begitu hebat pengaruhnya terhadap jalan pikiran bukan saja Lenin tapi juga pemuka-pemuka Komunis lain.
Akhirnya sering dituding orang bahwa teori Marxis di bidang ekonomi sangatlah buruk dan banyak keliru. Terlepas benar atau tidak, kita perlu meng-amininya tentu saja, tak bisa juga dipungkiri banyak hipotesa “proyeksi kedepan” tertentu Marx terbukti atau tidaknya, misalkan saja, bahwasanya Marx meramalkan bahwa dalam negeri-negeri kapitalis kaum buruh akan semakin melarat dalam perjalanan sang waktu. Marx juga memperhitungkan bahwa kaum menengah akan disapu dan sebagian besar orang-orangnya akan masuk kedalam golongan proletariat dan hanya sedikit yang bisa bangkit dan masuk kedalam kelas kapitalis.
Tapi terlepas apakah teori ekonominya benar atau salah, semua itu tidak ada sangkut pautnya dengan pengaruh Marx. Bahwasanya arti penting seorang filosof terletak bukan pada kebenaran pendapatnya tapi terletak pada masalah apakah buah pikirannya telah menggerakkan orang bertindak atau tidak. Diukur dari sudut ini, tak perlu diragukan lagi Karl Marx punya arti penting yang luar biasa hebatnya.
Secara Umum Pengertian Komunisme
Komunisme muncul sebagai aliran ekonomi, ibarat anak haram yang tidak disukai oleh kaum kapitalis. Aliran ekstrim yang muncul dengan tujuan yang sama dengan sosialisme, sering lebih bersifat gerakan ideologis dan mencoba hendak mendobrak sistem kapitalisme dan system lainnya yang telah mapan.
Kampiun Komunis adalah Karl Marx. Sosok amat membenci Kapitalisme ini merupakan korban saksi sejarah, betapa ia melihat para anak-abak dan wanita-wanita termasuk keluarganya yang dieksploitir para kapitalis sehingga sebagian besar dari mereka terserang penyakit TBC dan tewas, karena beratnya penderitaan yang mereka alami. Sementara hasil jerih payah mereka dinikmati oleh para pemilik sumber daya (modal) yang disebutnya kaum Borjuis.
Kata Komunisme secara historis sering digunakan untuk menggambarkan sistem-sistem sosial di mana barang-barang dimiliki secara bersama-sama dan distribusikan untuk kepentingan bersama sesuai dengan kebutuhan masing-masing anggota masyarakat. Produksi dan konsumsi berdasarkan motto mereka : from each according to his abilities to each according to his needs. (dari setiap orang sesuai dengan kemampuan, untuk setiap orang sesuai dengan kebutuhan).
Walaupun tujuan sosialisme dan komunisme sama, dalam mencapai tujuan tersebut sangat berbeda. Komunisme adalah bentuk paling ektrim dari sosialisme.Bentuk sistem perekonomian didasarkan atas system, dimana segala sesuatu serba dikomando.
Begitu juga karena dalam sistem komunisme Negara merupakan pengusa mutlak, perekonomian komunis sering juga disebut sebagai “sistem ekonomi totaliter”, menunjuk pada suatu kondisi social dimana pemerintah main paksa dalam menjalankan kebijakan-kebijakannya, meskipun dipercayakan pada asosiasi-asosiasi dalam system social kemasyarakatan yang ada. Sistem ekonomi totaliter dalam praktiknya berubah menjadi otoriter, dimana sumber-sumber ekonomi dikuasai oleh segelintir elite yang disebut sebagai polit biro yang terdiri dari elite-elite partai komunis.


Filsafat Confusianisme


Pendahuluan
Filsafat Timur adalah tradisi falsafi yang terutama berkembang di Asia, khususnya India, Tiongkok dan daerah-daerah lain yang pernah dipengaruhi budayanya. Sebuah ciri khas filsafat timur ialah dekatnya hubungan filsafat dengan agama. Namun, sebenarnya filsafat timur ini tidak hanya di pandang filsafat agama juga, tetapi termasuk falsafah hidup.
Filsafat Cina adalah salah satu dari filsafat tertua di dunia dan dipercaya menjadi salah satu filsafat dasar dari tiga filsafat dasar yang mempengaruhi sejarah perkembangan filsafat dunia, disamping filsafat India dan filsafat Barat. Filsafat Cina sebagaimana filsafat lainnya dipengaruhi oleh kebudayaan yang berkembang dari masa ke masa.
Ada tiga tema pokok sepanjang sejarah filsafat cina, yakni harmoni, toleransi dan perikemanusiaan. Selalu dicarikan keseimbangan, harmoni, suatu jalan tengah antara dua ekstrem: antara manusia dan sesama, antara manusia dan alam, antara manusia dan surga. Toleransi kelihatan dalam keterbukaan untuk pendapat-pendapat yang sama sekali berbeda dari pendapat-pendapat pribadi, suatu sikap perdamaian yang memungkinkan pluralitas yang luar biasa, juga dalam bidang agama. Kemudian, perikemanusiaan. Pemikiran Cina lebih antroposentris daripada filsafat India dan filsafat Barat. Manusia-lah yang selalu merupakan pusat filsafat Cina. Ketika kebudayaan Yunani masih berpendapat bahwa manusia dan dewa-dewa semua dikuasai oleh suatu nasib buta ("Moira"), dan ketika kebudayaan India masih mengajar bahwa kita di dunia ini tertahan dalam roda reinkarnasi yang terus-menerus, maka di Cina sudah diajarkan bahwa manusia sendiri dapat menentukan nasibnya dan tujuannya.
Di Cina terdapat dua aliran filsafat besar, yaitu Confusianisme dan Taoisme. Kong Hu Cu merupakan seorang filosof besar Cina. Dialah orang pertama pengembang sistem yang memadukan alam fikiran dan kepercayaan orang Cina yang paling besar filosofinya menyangkut moralitas orang perorang dan konsepsi suatu pemerintahan tentang cara-cara melayani rakyat dan memerintahnya lewat tingkah laku teladan yang sekarang telah menyerap dalam kehidupan dan kebudayaan orang Cina selama lebih dari dua ribu tahun. Dari pengaruh pemikiran inilah Confusianisme banyak menghasilkan para intelektual di Cina, dan pengaruh intelektualnya ini berpengaruh terhadap sebagian penduduk di dunia.
Untuk memahami kebudayaan masyarakat Asia Timur yang pada saat ini merupakan hampir seperempat bagian dari penduduk dunia, mempelajari Konfusianisme adalah suatu keharusan. Konfusianisme adalah warisan dari Timur, suatu bentuk budaya yang mekanismenya untuk mengawasi tingkah laku masyarakat tersebut yang dilahirkan dan dibesarkan dibawah pengaruh budaya Konfusianisme yang menekankan pada kehidupan keluarga dan perkembangan pribadi. Budaya Konfusianisme ini adalah dasar yang unik dari tingkah laku/sikap masyarakat di Asia Timur, seperti halnya Kristen yang merupakan inti dari sikap masyarakat di Barat.
Filsafat Confusianisme
Zaman Ch’unn dan Chan Kuo dikenal sebagai zaman klasik dari sejarah dan kebudayaan Cina. kekacauan politik pada zaman dinasti Chou itu memperlihatkan perkembangan-perkembangan baru di lapangan kebudayaan dan masyarakat. Seiring dengan semakin berkurangnya jumlah negara, berkurang pula batas-batas penghalang hubungan antar penduduk. juga, seiring dengan semakin berkurangnya sifat-sifat kedaerahan, anggapan tentang paham dan keyakinan baru pun mudah tersebar.
Pergolakan sosial dan politik pada akhir masa Dinasti Chou tersebut menimbulkan banyak masalah untuk segera dipecahkan. Keadaan chaos itu menjadi pendorong dan motivasi bagi para pemikir (filosof) untuk mengerahkan pemikirannya guna menemukan cara mengatasi krisis moral dan politik yang timbul pada zaman itu. karena banyaknya para pemikir yang tumbuh dan tersebar pada bagian akhir zaman Dinasti Chou, muncullah satu istilah yng biasa disebut “seratus aliran ajaran filsafat”. Kegiatan pemikiran dan ajaran filsafat tersebut dipupuk dan diperkuat oleh semakin merebaknya pertentangan-pertentangan politik kala itu yang menimbulkan kesadaran berpikir mengenai moral dan politik.
Salah satu aliran filsafat yang kemudian mengalami kemajuan pesat dan terkenal pada saat itu adalah Confusianisme. Confusius atau yang disebut juga Kong Fu Tse. Ia dilahirkan pada tahun 551 SM di daerah Lu,di Shantung. Raja Wu Wan telah memberikan daerah itu kepada Chou. Negeri Lu yang aman dan makmur beribu kota Chufu. Confusius pindah ke Chufu. Pada usia muda yakni 17 tahun, ia diangkat menjadi pengawas kerajaan, sebagai pemilik ladang gandum umum dan lumbung pangeran, kemudian menjadi Kepala Peternakan. Ia seorang yang suka belajar. Pada usia 22 tahun ia mulai mengajar. Setahun kemudian ia ditinggalkan ibunya. Menurut adat, ia harus mengundurkan diri dari keramaian untuk berduka cita selama tiga tahun. Keadaam kacau pada masa itu menyebabkan ia tidak taat pada adat. Sikap Confusius sangat dihormati, terutama oleh murid-muridnya yang setia.
Selama berduka cita, yaitu selama tiga tahun itulah ia mendalami kesusastraan, sejarah, dan adat istiadat dari zaman Wen sampai Mu yang tersimpan dalam perpustakaan kerajaan.
Confusius yakin bahwa untuk mengamankan keadaan, maka harus kembali pada jalan yang telah ditempuh oleh yao dan Shun,yaitu dengan jalan berbakti dan setia. Ia belajar lagi dari semua buku-buku yang ada tentang agama, adat, sastra, sejarah, musik, dan lain-lain. Kemudian semuanya itu digubah dan disadur sehingga berbentuk pedoman hidup bangsa Cina. Setelah habis masa duka citanya ia mengunjungi loyang yang dibangun oleh Pangeran Chou. Ia mulai lagi mengajarkan pada murid-muridnya tentang sejarah, kesusastraan, perihal upacara, musik syair, dan terus mencatat segala hal yang berarti dan diketahuinya dalam tulisan yang berjudul “The Books of History (Shang Shu), The Spring and Autum Annals, The Books of Rites, dan The Book of Song.
Confusianisme Pada Zaman Klasik Cina
Ajaran Confusianisme atau Kong Hu Cu (juga: Kong Fu Tze atau Konfusius) dalam bahasa Tionghoa, bukanlah suatu agama tetapi lebih kepada pengajaran filsafat untuk mempertingkatkan moral dan menjaga etika manusia.
Khonghucu (Confucius) pertama kali diperkenalkan oleh orang Barat sebagai Filsuf dari Cina yang berkembang sekitar lima ratus tahun sebelum datangnya Juru Selamat Yesus Kristus. Ia dilahirkan pada tahun 551 SM didaerah Lu, Shantung. Ia diduga berasal dari keturunan golongan bangsawan Dinasti Shang yang tidak mampu. Pada usia 17 tahun ia di angkat menjadi pengawas kerajaan, sebagai pemilik ladang gandum umum dan lumbung pangeran, kemudian menjadi kepala peternakan.Ia seseorang yang suka belajar. Pada usia 22 tahun, ia mulai mengajar. Setahun kemudian ibunya meninggal. Menurut adat, ia harus mengundurkan diri dari keramaian untuk berduka cita selama 3 tahun. Keadaan kacau pada saat itu menyebabkan ia tidak patuh pada peraturan adat. namun, sikap Confusius tersebut sangat dihormati oleh murid-muridnya yang setia. Selama berduka cita yaitu selama 3 tahun itulah Confusius banyak belajar dan mendalami kesusasteraan, sejarah dan adat istiadat dari zaman Wen sampai Mu yang tersimpan dalam perpustakaan kerajaan.
Pada awal perkembangannya itu sendiri, Confusius telah mengalami pasang surut. diceritakan dalam sebuah tradisi masyarakat bahwa pada sekitar tahun 500 SM, ia berhasil menggagalkan komplotan negara Chi’i untuk menangkap kepala negara Lu. Karena jasanya itu, ia diberi jabatan yang cukup prestisius oleh kaisar. setelah itu ia berusaha mengakhiri kekuasaan bangsawan di daerah-daerah dan memusatkan kekuasaannya di tangan kepala negara. tentu saja tindakannya tersebut banyak ditentang oleh para bangsawan di daerah. Akibatnya ia meninggalkan Lu dan mengembara ke beberapa negara tetangga. Beberapa bangsawan muda yang masih ada hubungan keluarga dan setia turut menyertainya. Karena perubahan politik di negara Lu yang sedemikian gencar dan berpihak kepada pemikiran-pemikirannya, akhirnya ia kembali lagi ke negara Lu.
Perkembangan dari adanya ajaran Confusianisme pada masa dinasti Chin (221-207 Sm) yaitu ditandai dengan terjadinya bencana paling besar yang dialami oleh Confusianisme karena adanya larangan ajaran tersebut dari kaisar yang berkuasa pada saat itu. Sebaliknya, pada zaman Dinasti Han (206-220 SM) justru Confusianisme berkembag pesat dan menjadi ideologi negara.
Pada zaman Dinasti Sung, Confusianisme mengalami pembaharuan-pembaharuan yang dilakukan oleh para pemikir zaman itu seperti Chi-Shi (1130-1220). Chi-Shi dianggap berhasil menyusun ajaran Confusius dengan sistematis dan terstruktur yang didalamnya terdapat uraian-urain serba singkat tentang kesusilaan dan politik. Ia juga berhasil meluncurkan ajaran baru yaitu Neo-Confusianisme (disebut sebagai mazhab Li).
Pada masa Dinasti Han, Sifat ulet yang sudah tertanam dalam diri masyarakat Cina serta didukung dengan adanya suatu formatan resmi untuk mengembangkannya yaitu ujian pegawai sipil telah melahirkan golongan terpelajar atau kaum intelektual yang memiliki pemikiran–pemikiran cerdas. Ideologi Confusianisme kembali dikembangkan dan dijadikan fondasi kerajaan. Melalui Confusianisasi Cina inilah, Dinasti Han berhasil dengan sangat gemilang membentuk kelas gentry terpelajar atau Schollar Gentry (Shen-Shih). Sejak zaman Dinasti Han itu juga, Confusianisme dijadikan sebagai agama negara dalam bentuk pemujaan langit. Kemudian dampak dari adanya ajaran Confusianisme yakni adanya pemujaan Confusius dalam kuil yang didirikan di setiap distrik di seluruh kerajaan. Dan dua kali dalam setahun para pembesar daerah harus melakukan kebaktian di kuil Confusius atas nama kaisar.
Sepeninggal Confucius, ajaran-ajarannya dikembangkan dan disosialisasikan oleh murid-muridnya yang setia. Salah seorang murid Confucius yang terkemuka bernama Meng Tzu (Meng Ko) yang dimuat pula dalam Mencius dan Hsun Tzu atau Hsun Kung.
Pengaruh Filsafat Confusianisme
Pemikiran Confusianisme yang didasarkan atas prinsip keseimbangan yin dan yang. Prinsip keseimbangan menjadi hal utama yang dibahas sehingga keseimbangan yang mengatur hidup kita juga seimbang. Dengan aturan keseimbangan ini memberikan dampak yang begitu besar khususnya bagi masyarakat Cina.
Confusius menganjurkan agar orang belajar dan mempraktekan apa yang dipelajari sehingga menjadi seorang intelektual yang lengkap, orang seperti ini beliau sebut sebagai Qun Zi atau seorang intelektual-bijaksana,selain itu dia harus tatap tenag dalam segala situasi agar dapat menyelesaikan persoalan-persoalan penghidupan dengan rasional.
Ajaran Confusianisme mengajarkan bahwa kita harus bisa mengatur harta yang baik terutama pendidikan anak-anak. Unsur pendidikan ini dalam Confusianisme karena para cendikiawan dihormati jauh lebih tinggi dibandingkan kekayaan. Itulah sebabnya di Amerika saat ini kebanyakan mahasiswa peringkat atas diduduki oleh orang-orang dari Hong Kong, Cina, Taiwan, Singapore, Korea, dan Jepang yang ternyata negara-negara tersebut dipengaruhi ajaran Confusianisme.
Kemudian daripada itu ajaran Confusianisme berdampak pula pada ekonomi Cina itu sendiri. Dengan adanya konsep kerja keras dan kekerabatan yanmg dijunjung tinggi, merupakan jaminan link keberhasilan ekonomi masyarakat Cina secara keseluruhan. Selain itu faktor kecintaan terhadapnegara induk (RRC), menjadi sebuah motivasi besar bagi mereka, untuk berusaha seoptimal mungkin agar mampu memberikan kontribusi bagi negaranya tersebut, sekalipun mereka hidup di negara orang lain.
Secara ekonomi Cina memang mempunyai kompeten yang besar, bahkan Amerika sekalipun segai sebuah negara super powermerasa riskan dengan keberadaan Cina tersebut. Selain faktor kerja keras, kekerabatan, faktor jumlah penduduk yang besar dan tersebar dimana-mana mempunya andil besar dalam roda perekonomian Cina. Kemudian daripada itu, tradisi kultural yang lekat dengan kehidupan orang Cina, merupakan faktor penetralisir, serta pendorong upaya pencerahan bagi kehidupan yang jauh lebih baik. Bagi orang Cina sendiri keberadaan faktor ekonomi secara etomatis merupakan faktor pendukung majunya pendidikan (kemajuan intelektual).
Filsafat Timur dianggap lebih magis dan bersifat irasional. Namun, ajaran Confusianisme yang termasuk filsafat Cina ini yang sebenarnya bikan aliran agama, tetapi aliran falsafah hidup yang tidak mengesampingkan dasar-dasar kepercayaan lama, sehingga mampu memelihara kerukunan dan kesejahteraan dalam negeri Cina dalam waktu tak kurang dari dua ribu tahun.
Orang Barat mengangap filsafat pemikiran Timur terutama Cina tidak selalu bersifat rasio (irasional) namun, dari uraian pengaruh confusianisme di atas terlihat jelas bahwa pemikiran confusianisme ini bersifat nalar rasional karena pemikiran ini sesuai dengan kehidupan sehari-hari orang Cina.
Namun, pendapat tersebut bisa dibantah ternyata pada masa kejayaan Eropa 300 tahun yang lalu, banyak sarjana dan kaum intelektual terinspirasi oleh ajaran Khonghucu. salah satu diantara mereka adalah Gottfried Wilhelm Von Leibniz, bahkan mengusulkan pada tahun1689 suatu program pertukaran budaya Timur-Barat, mungkin usul pertukaran budaya ini merupakan pertukaran pertama internasional. dari pertukaran budaya diatas terlihat bahwa sekarang ini filsafat cina tidak lagi magis dan Irasional, malahan filsafat Confusianisme ini bisa mempengaruhi perkembangan pemikiran di dunia.

DAFTAR PUSTAKA
Achmadi, Asmoro. 2001. Filsafat Umum. Jakarta: PT. RajaGrafindo.
Creel, H.G.1989.Alam Pikiran Cina:Sejak Konfusius sampai Mao Zedong.Yogya. PT. Tiara Wacana
Suryadi, Didi. 1981. Diktat Kuliah Sejarah Asia Timur. Bandung: Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran.
Suwirta, Andi. 1999. Sejarah Intelektual: Sebuah Antologi Tentang Percikan Pemikiran Di Dunia Barat Dan Islam. Bandung: Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS IKIP Bandung
Toynbee, Arnold. 2006. Sejarah Umat Manusia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Wiriaatmadja, Rochiati Prof. Dr. Hj, dkk.2003. Sejarah dan Peradaban Cina.Bandung : Humaniora.

Mordenisasi


Kata Modern rasanya sudah tidak asing lagi ditelinga kita, banyak orang menyerukan kata modernisasi. Namun perlu kita ketahui sebelumya arti dari kata Modernisasi itu sendiri, karena banyak orang yang salah mengartikan bahwa modernisasi sama dengan Westernisasi. Padahal sebenarnya dua kata itu merupakan dua hal yang berlainan
Istilah Modernisasi ini mulai setelah pada masa revolusi industri di Inggris, kurang lebih sekitar 1760-1830an, dan juga revolusi Perancis sekitar tahun 1789-1794-an. Apabila dilihat dari sejarahnya ini modernisasi termasuk ke dalam salah satu jenis perubahan sosial yang membawa kemajuan dalam bidang ekonomi serta dalam bidang politik. Modernisasi meliputi segala aspek kehidupan, namun secara arti sempitnya modernisasi seringkali diartikan sebagai suatu kemajuan dalam hal bidang teknologi, serta suatu perubahan dalam proses produksi bidang pertanian.
Sedangkan apabila kita lihat dari asal katanya, bahwa modernisasi ini berasal dari bahasa Latin yaitu “Modus” yang artinya cara, setelah itu timbul dari bahasa Perancis “Mode” yang diartikan sebagai cara khusus berpakaian, berdandan, memangkas rambut, berhias, sampai kepada pemikiran suatu gagasan baru. Sedangkan orang yang mengikuti cara atau mode ini disebut dengan modern. Kemudian usaha dari penyesuaian mode ini disebut modernisasi.
Dalam usaha modernisasi ini ada suatu pendapat pribadi atau gagasan pribadi mengenai sesuatu hal yang baru. Sedangkan suatu sikap ikut-ikutan saja tanpa ada gagasan baru dinamakan konformisme. Dan sifat inilah yang sebenarnya sedang melanda generasi muda kita yaitu sikap mengekor kepada yang sudah ada, kenapa hal ini bisa terjadi? Hal ini bisa disebabkan oleh karena mereka baru meraih indentitas diri yang masih lemah, sehingga dibutuhkan pengakuan atas identitas tersebut. Jadi yang amat diperlukan ialah diterimanya oleh kelompok baya yang dianggap paling modern, walaupun kelompok itu modern atau kolot pandangan hidupnya, itu bukan hal yang penting. Yang dicari di sini adalah pengukuhan dan penggalangan lewat yang diterima oleh kelompok baya tersebut. Jadi, untuk menopang identitas diri tersebut hanya mereka dapatkan dengan cara konformisme ini.
Sedangkan berbeda halnya dengan para ahli ekonomi yang memandang modernisasi sebagai suatu “penerapan teknologi” oleh manusia untuk menguasai sumber-sumber alam demi menciptakan peningkatan yang nyata dalam pertumbuhan hasil penduduk perkapita. Berbeda halnya dengan para ahlis sosiologi dan antropologi sosial yang mengemukakan bahwasanya modernisasi lebih mengarah kepada “proses differensiasi” yang menjadi penanda semua masyarakat telah modern.
Namun daripada itu menurut pada cendikiawan sekuler bahwasanya modernisasi itu mengimplikasikan terhadap apa yang dinamakan dengan westernisasi. Dan ada juga sikap umum kaum muslimim yang memandang bahwa modernisasi sebagai yang mencakup segala bentuk sistem filosofis non-religius, sedangkan Islam melihatnya sebagai suatu sistem makna alternatif yang bisa membebaskan seluruh umat manusia dari persoalan-persoalan eksistensinya.
Hamka berpendapat bahwa apa yang disebut dengan modernisasi yaitu “Pengelabuhan mata untuk suatu rencana besar yang dimaksudkan untuk mengalihkan pengaruh-pengaruh Islam dari hati kita sehingga kita sudi menjadi pengekor-pengekor negara yang dikatakan maju…” Baginya modernisasi yang sebenarnya berarti perpindahan dari negera jajahan ke negara merdeka, dari feodalisme ke demokrasi, dari masyarakat pertanian ke masyarakat industri. (Kamal Hasan.1987:29)
Sedangkan Nurcholis Madjid mempunyai pandangan yang berbeda dengan pendapat yang sebelumnya, menurutnya modernisasi adalah “Rationalisasi bukan westernisasi.” (Kamal Hasan.1987:32), yang mana di dalamnya mencakup suatu proses pemeriksaan yang sangat teliti terhadap pemikiran ketinggalan zaman dan pola-pola tindakan yang tidak rasional serta menggantikannya dengan yang rasional, hal ini untuk mencapai penggunaan efesiensi yang maksimum dimana proses ini didasarkan pada aplikasi terhadap penemuan-penemuan ilmu pengetahuan yang paling mutakhir. Aplikasi pada kehidupan akan mengubah yang terakhir akan lebih rasional dan oleh karenanya disebut dengan modern. Sehingga, modernisasi berarti suatu proses berpikir serta bekerja yang sesuai dengan hukum-hukum alam yang benar dan serasi.
Di samping itu, Sidi Gazalba juga mempunyai pandangan modernisasi yang berbeda dengan pendapat sebelumnya. Ia berpendapat bahwa moderinisasi adalah “suatu proses pembaharuan dan perubahan yang mengarah kepada apa yang lebih efektif dan lebih efesien”. Bahkan beliau juga menyinggung mengenai westernisasi yang mempunyai arti berbeda dengan modernisasi, menurut beliau westernisasi adalah pemindahan dan penanaman bentuk-bentuk budaya barat pada masyarakat Indonesia. (Kamal Hasan.1987:43).
Dikarenakan luasnya gejala modernisasi sehingga menimbulkan kesulitan untuk membuat suatu definisi yang mampu menjabarkan modernisasi secara lengkap. Pendefinisian ini juga bisa dilakukan dengan cara mendefiniskan aspek-aspek tertentu saja dari modernisasi yang ingin dikemukakan. Schoorl dalam buku karangan Prof Dr. Usman Pelly dan Dra. Asih Menanti M.S modernisasi masyarakat secara umum dirumuskan sebagai “penerapan pengetahuan ilmiah” yang ada kepada semua aktivitas, semua bidang kehidupan atau kepada semua aspek-aspek masyarkat.
Modernisasi biasanya seringkali dihubungkan dengan teori evolusi, sehingga modernisasi ini merupakan sesuatu yang mutlak berlangsung. Masyarakat akan terus berkembang mengikuti tahap-tahap tertentu yaitu dari tahap perkembangan yang lebih rendah menuju ke perkembangan yang lebih kompleks setelah itu menuju perkembangan yang sempurna. Teori evolusi unilenear berkembang menjadi teori evolusi multilenear yang mana di dalam teori ini dipandang bahwa masyarakat akan mengikuti suatu perkembangan yang umum (universal), dan juga pada saat yang bersamaan melakukan perkembangan yang spesifik (khusus), karena penyesuaiannya terhadap situasi khusus masing-masing.
Dari pernyataan di atas maka dapat dikatakan bahwa secara umum masyarakat beserta kebudayaannya akan terus berusaha untuk berkembang ke arah kemajuan, tapi arah perubahan untuk berkembangnya itu akan berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan, situasi dan kondisi, serta nilai dan norma dan juga adat istidat masyarakat yang bersangkutan. Dengan demikian, arah perkembangan ke arah kemajuan ini tidak akan selalu mengarah ke kebudayaan barat (westesering diidentikan dengan modernisasi yang mana semuanya ini sangat bergantung sekali kepada cara pandang masyakarat itu sendiri, apakah perubahan yang terjadi itu dipandang bermanfaat atau tidak sehingga perlu dihindari.
Pembanganunan masyarakat modern adalah mereka yang tahu akan dan menerima baik keunggulan maupun kelemehannya, namun pada masyarakat yang sedang mengalami masa transisi, generasi yang umumnya baru menemukan jati dirinya yang belum mempunyai pegangan yang kuat sehingga seolah-olah tercepit antara norma-norma lama dengan noram-norma baru. Seperti halnya yang terjadi di kota-kota besar serring kali generasi muda mengalami suatu masa kekosongan karena kebutuhan akan bimbingan langsung dari orang tuanya yang sangat kurang bahkan tidak tidak ada.
Pada dasarnya kehidupan modern ini tidak selalu berada di kota saja melainkan pedesaan pun mengalami apa yang dinamakan dengan modern, asalkan sikap mental masayarakatnya tidak lagi bersifat tradisional tapi sudah memiliki ciri sebagai masyarakat modern. Adapun ciri-ciri yang menandakan masyarakat telah modern adalah:
1. Perubahan sikap dari yang tradisional menjadi lebih modern dengan jalan melepaskan diri dari cara berpikir dan berperasaan tradisional yang telah tertanam di masyarakat dalam jangka waktu yang lama.
2. Perubahan menjadi modern datang dari dirinya sendiri dengan berprilaku dan berbuat sesuai dengan kemodernannya.
3. Modern kadang kala dipaksakan walaupun tidak sesuai dengan kepribadian masyarakat sehingga bisa saja muncul sikap westernisasi.
Untuk melihat modernnya suatu masyarakat kadang kala diukur dari keberhasilan dalam bidang ekonomi, seperti halnya Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang perlu dilihat dari tingkat pembangunan eknonomi dan tingkat hidup masyarakatnya yang layak. Dalam hal ini Inkeles mengemukakan ada beberapa faktor yang dapat mengukur seseorang sebagai bagian dari masyarakat modern, diantaranya adalah (Awan.2004.214):
1. Pendidikan. Melalui pendidikan dapat diketahui tingkat keterbukaan seseorang akan hal-hal yang baru sehingga dengan asumsi semakin bertambah tingkata pendidikan seseorang maka akan semakin meningkat pula tingkat kemodernannya.
2. Urbanisasi. Kota yang tumbuh dan berkembang dikarenakan oleh banyaknya pendatang terutama dari pedesan yang lambat laun akan menumbuhkan sikap modern pada diri mereka dikarenakan adanya penyesuaian diri dengan kehidupan kota dan segala perkembangannya, seperti keterampilan, keuletan, hemat dan disiplin.
3. Komunikasi. Informasi yang dapat menumbuhkan sikap dan rasa ingin berubah yang bersumber dari media massa, seperti televisi, radio dan koran. Media tersebut memberikan informasi mengenai cara untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat terutama mengenai ilmu pengetahuan, hiburan, politik dan ekonomi.
4. Politik. Suatu negara tidak dapat diatur secara tradisional melainkan dengan cara yang teratur atas dasar organisasi yang modern sehingga akan jelas asas dan tujuan negara tersebut.
5. Industrialisasi. Pengembangan admisnistrasi industri termasuk ke dalam pengembangan industri itu sendiri yang dinamakan modernisasi industri yang di dalamnya manajemen industri dikembangkan dengan baik demi mendapatkan bahan baku, proses industri maupun proses penjualannya.
Sedangkan Soekanto dalam bukunya Sosiologi Suatu Pengantar mengemukakan ciri-ciri manusia atau masyarakat modern sebagai berikut :
1. Manusia modern adalah orang yang bersifat terbuka terhadap pengalaman-pengalaman maupun penemuan baru. Intinya: tidak ada sikap apriori atau prasangka.
2. Manusia modern senantiasa siap untuk menerima perubahan-perubahan, setelah dia menilai kekurangan-kekurangan yang dihadapi pada saat itu.
3. Manusia modern mempunyai kepekaan terhadap masalah-masalah yang terjadi di sekitarnya, dan mempunyai kesadaran bahwa masalah-masalah tersebut berkaitan dengan dirinya.
Selain itu juga menurut Soekanto bahwa ada beberapa faktor yang menjadi penghambat terjadinya masyarakat modern, antara lain yaitu :
1. Keterbatasan kemampuan untuk menempatkan diri dalam peanan pihak lain.
2. Tingkat aspirasi yang rendah.
3. kegairahan yang kurang untuk menguasai masa depan
4. ketidakmampuan untuk menunda pemuasan suatu kebutuhan, dan
5. tidak mempunyai daya kreasi dan inovasi.
Tapi selain mengemukakan factor penghambat, Soekanto juga mengemukakan pendapatnya tentang cara untuk mengatasi hambatan di atas, diantaranya yaitu :
1. Berkomunikasi dan mendapatkan pengertian dari golongan sasaran;
2. Membawakan atau mnjalankan peranan yang dapat diterima leh golongan sasaan;
3. Menggairahkan partisipasi dari glongan sasaran;
4. Memilih waktu dan lingkungan yang tepat dalam memperkenalkan hal yang baru; dan Memberikan teladan.

West Australia


Australia Barat adalah negara bagian terbesar di Australia. Mencakupi sepertiga luas wilayah Australia, negara bagian ini berbatasan dengan Australia Selatan dan Teritori Utara. Ibu kotanya ialah Perth. Australia Barat merupakan entitas subnasional terbesar kedua di dunia setelah Sakha, Rusia.

Selama abad ke 17 dan ke 18 pantai barat Australia mendapat banyak kunjungan pelaut-pelaut Belanda dalam pelayaran mereka dari dank e Indonesia terutama setelah pelayaran Bruwer, pet Ingris yang pertama sekali mengunjungi daerah ini adalah William Dampier. Dua kali dampier mengunjungi daerah ini yang pertama dengan kapal Cygnet mendarat di Bucacaneers Archilago dan dengan kapal Roebuck mendarat di Shark Bay. Sampai pada saat itu. Baik belanda maupun Inggris belum berniat menduduki daerah tersebut

Dalam abad ke 18 ekspedisi penyelidikan ilamiah Francis di bawah pimpinan Budin, melakukan penyelidikan dan pemetaan terhadap banyak pantai bagian barat pantai Australia, hal ini segera direspon oleh Inggris dengan segera mengambil tindakan pengiriman pasukan ke albani dibawah mayor Lockyer atas perintah gubernur New South Wales Darling tahun 1827.

Pada tahun itu juga James Stirling, dengan menggunakan kapal H M S Success menyelidiki daerah Swan Rivers, ternyata Stirling sangat tertarik dengan apa yang dilihatnya, lebih-lebih karma ahli botani yang menyertainya, Fraser, memberikan gambaran yang bersemangat tentang keindahan sungai dan kebaikan tanahnya. Stirling mengatakan daerah itulah yang paling menarik dari seluruh daerah yang pernah dilihatnya. Menurut dia daerah Swan River memenuhi segala persaratan sebagai tempat pemukiman.

Gubernur Darling sangat menginginkan agar daerah tersebut segera dibuka koloni. Berdasarkan laporan dari Stirling, Darling berpendapat kemungkinan pemukiman di Swan River jauh lebih menjanjikan dari pada di daerah Albani. Atas dasr itu darling mengirim Stirling ke Inggris supaya memberikan laporan mengenai daerah Swan River supaya diduduki, namun pada saat itu keninginnan untuk membuka koloni disana tidak mendapatkan respon dari pemerintah dengan alas an biaya.

Gagal mendapat dukungan pemerintah Stirling mencoba mendekati para pemilik modal, ia berhasil, dan diputuskan tidak akan membawa narapidana, akantetapi para pekerja bebas. Koloni yang dibuka bukan convicts settlement tapi tempat investasi modal.

Peel adalah tokoh utama dalam rencana pembukaan tersebut, bersama kongsinya ia akan mempersiapkan 10.000 imigran ke Swan River. Ia menghinvestasikan ₤ 300. 000 dan meminta agar pemerintah memberikan tanah dengan perhitungan 1 acre untuk setiap 1 s. 6 d. untuk membuka koloni tersebut. Jika keinginan ini terpenuhi berarti pemerintah harus menyiapkan tanah seluas 4. 000. 000 acre. Akan tetapi pemerintah hanya menyediakan seperempat dari jumlah yang diminta. Setiap imigran akan mem[peroleh satu blok tanah seluas 40 acre untuk setiap ₤ 3 yang dipergunakan untuk mengolah tanah sebagai investasi, maka kemudian tanah tersebut akan menjadi hak miliknya. Sindikat Peel tidak menerima penawaran pemerintah, walaupun secara pribadi Peel menerimanya. Dan menginvestasikan uangnya sebesar ₤ 50. 000. ia menyewa kapal dan membawa 3000 pekerja.

Rombongan pertama tiba pada tahun 1829 dan mendarat di kota Fremantle dan ditunuk Stirling sebagai gubernur. Mereka bergerak kedaerah utara dan menetap di daerah Perth. Dari sisilah awal perkembangan Australia Barat.

Setelah rombongan pertama , menyusul rombongan berikutnya, yang dalam waktu 6 bulan sudah tercatat 1.300 penduduk dipemukiman tersebut bersama dengan bintang ternak dan benih pertanian. Lebih dati stengah juta acre telah dibagikan, tapi sedikit yng dijadikan lahan pertanian, tidak juga seluruh tanah itu di duduki atau dihini, disini awal dari permasalahannya

  • Kurangnya lahan yang baik
  • Ketidak adilan dalam pembagian tanah
  • Kekeliruan dari para imigran mengenai investasi pembukaan koloni tersebut
  • Kurangnya dan mahalnya tenaga kerja
  • Imigran yang dating tidak untuk bertani dan berternak tapi bertujuan menjual tanahnya kembali

Kondisi diatas menyebabkan banyak pihak yang menyatakan bahwa misi Peel gagal, gambaran awal koloni tersebut dapat direkfleksikan oleh perkembangan penduduk sapi tahun 1832. penduduk yang berjumlah 1.300 dalam tahun 1829 berkembang menjadi 1.500 pada tahun 1832. walaupu terpuruk koloni tersebut tidak mati. Stirling yang menjabat sampai 1838 berusaha meningkatkan eksplorasi untuk mendapatkan tanah-tanah yang baik untuk pertenakan dan pertanian. Secara lambat koloni itu berkembang. Tahun 1840 ternak mencapai jumlah 30. 000 ekor, jumlah penduduk meningkat menjadi 2.350 orang . namun tahun 1842 terjadi kejuatan ketika pemerintan Inggris mengeluartkan satu peraturan mengenai penjualan tanah yang tidak akan dijual dibawah harga ₤ I per acre yang berlaku disemua koloni. Peraturan ini menghambat para imigaran iuntuk dating ke Australia Barat karena lebih beranggapan pergi ke koloni lain yang kondisi tanahnya lebih baik. Akibatnya kekurangan pemasukan dan pengankutan imigran menjadi terhambat.

Pada kahirnya Australia Barat mengambil langkah yang berani. Tahun 1848 gubernur baru Charles Fitzgerald berencana untuk mendatangkan narapidan dfan ia betrkonsultasi bersama para tokoh utama penduduk bebas. Ia berusaha meneliti kemungkinan pelaksanaan rencana itu. Awl tahun 1849 diadakan rapat umum di Perth dan disetujui suatu resolusi kepada pemerintah Inggris untuk menjadikan Australia Barat sebagai tempat mentransportasikan narapidana. Pemerintah menyetujui dan tiba rombongan pertama juni 1850 pada saat yang sama koloni lainnya sudah menolak narapidana kecuali Tasmania

Memang pada kasus koloni lain memperlihatkan bahwa system narapidana menimbulkan berbagai komplikasi. Namaun karena desakan kebutuhan tenaga kerja resiko itu dioambil, bhkan ketika Tasmania pada thun 1852 meninggalkan system narapidana Australia Barat masih melanjutkannya, satu hal yang harus diingat dalam sisitem ini pengiriman narapidana harus diimbangi dengan poemiriman imigran bebas. Kedatangan narapidana ini tepat sekali waktunya karena bayak penduduk meninggalkan koloni itu karena terbawa arus gold rush ke New South Wales dan Victoria.

Austrlia Barat menerima narapidana sampai tahun 1868. selama 18 tahun tersebut tercatat kemajuan yang baik seperti kenaikan jumlah penduduk dan hasil perternakan sampi mencapai lima kali lipat, tanah semakin luas dan meningkatnya hasil ekspor. Mulai dibangunnya pasilitas umum.

Dalam menelaah perkembangan Australia Barat perlu juga didasari besarnya jasa-jasa para penjelajah yang berhasil membuka daerah pedalaman Australia Barat seperti Gregory bersaudara, Forrest bersaudara, Ernest Giles, para penjelajah inilah yang memperkenalkan kepada para imigran daerah pedalam. Kondisi daerah pedalam yang gersang menyebabkan mulanya koloni init erasing dari koloni lainnya, namun keterasingan itu secara berangsur mulai hilang setelah pembngunan pasilitas transportasi dan komunikasi yang menghubungkan dengan koloni lain

Demikianlah Australia Barat berkembang sangat lambat. Koloni yang tadinya tidak menghendaki convict system akhirnya menjadi koloni yang terakhir meninggalkan system itu. Koloni ini juga yang terakhir melaksanakan pemerintahan sendiri yang ditawarkan oleh pemerintah berdasrkan Australian Colonies Act tahun 1850. austrlia Barat baru melaksanakannya tahun 1890.

Kemajuan Australia Barat kemudian ditentukn juga oleh ditemukannya emas di Coolgardie dan kalgoorlie yang menyedot banyak pendatang untuk tinggal dan mengembangkan daerah ini.